Selasa, 18 Maret 2008

Contoh Siklus PTK

Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sub Pokok Bahasan : Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Kelas / Semester : I / Pertama

A. Standar Kompetensi

Siswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linear, dapat membuat sistem persamaan linear dari suatu keadaan dan menggunakannya lebih lanjut.

B. Tindakan Pembelajaran dalam Kegiatan Pertama (Pembelajaran dalam Upaya Membantu Mengatasi Kesalahan Siswa Memahami Soal-soal Cerita)

1. Tindakan 1A

a) Kompotensi Dasar

Siswa diharapkan dapat memahami soal-soal cerita, yaitu dapat menentukan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal cerita yang diberikan.

b) Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas.

c) Waktu : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran, satu kali pertemuan).

d) Langkah-langkah Pokok Tindakan

Guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa soal-soal cerita pernah didapatkan di Sekolah Dasar maupun Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Guru menyajikan dua contoh soal cerita terapan materi sistem persamaan linear dua variabel, kemudian guru mengarahkan siswa untuk memahami soal-soal tersebut. Dalam hal ini siswa diarahkan agar dapat menentukan bagian-bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dalam setiap soal cerita yang diberikan dalam pembelajaran, guru dalam mengarahkan siswa tersebut menggunakan metode diskusi dan tanya jawab.

Sebagai akhir pembelajaran guru memberikan tes soal-soal cerita, dalam tes ini siswa diminta menentukan bagian-bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dalam setiap soal tersebut.


2. Tindakan 1B

a) Kompetensi Dasar

Siswa diharapkan dapat memahami soal-soal cerita, yaitu dapat menentukan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal cerita yang diberikan.

b) Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

c) Waktu : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran, satu kali pertemuan).

d) Langkah-langkah Pokok Tindakan

Guru memberitahukan kepada siswa bahwa dalam memahami soal cerita ( menentukan bagian-bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal) masih terdapat yang melakukan kesalahan. Guru membagikan lembaran soal cerita kepada siswa, soal cerita ini pernah diberikan pada pembelajaran sebelumnya. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk memahami soal cerita tersebut, dalam hal ini guru menerapkan pendekatan translasi (menerjemahkan soal cerita ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami siswa) dengan menggunakan metode tanya jawab.

Sebagai akhir pembelajaran guru memberikan tes soal-soal cerita, dalam tes ini siswa diminta menentukan bagian-bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri.

C. Tindakan Pembelajaran dalam Kegiatan Kedua (Pembelajaran dalam Upaya Membantu Mengatasi Kesalahan Siswa Menerjemahkan Soal Cerita ke dalam Model Matematika)

1. Tindakan 2A

a) Kompetensi Dasar
Siswa diharapkan dapat menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, yaitu dapat menentukan hubungan antara yang diketahui dan yang yang ditanyakan dalam soal cerita yang diberikan.

b) Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

c) Waktu : 3 x 45 menit.

(3 jam pelajaran, dua kali pertemuan).

d) Langkah-langkah Pokok Tindakan

Pertemuan pertama (2 x 45 menit), guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa langkah pertama untuk menyelesaikan suatu soal cerita adalah harus memahami soal (dapat menentukan bagian-bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan benar). Guru membagikan lembaran soal cerita yang pernah diberikan pada pembelajaran sebelumnya, siswa diminta membaca kembali dan memahami soal tersebut. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, dalam hal ini guru menerapkan pendekatan translasi dengan menggunakan metode tanya jawab.

Pada pertemuan kedua (1 x 45 menit), guru memberikan tes soal-soal cerita, dalam tes ini siswa diminta menuliskan pernyataan-pernyataan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam setiap soal tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri dan siswa diminta menerjemahkan setiap soal tersebut ke dalam model matematika.


2. Tindakan 2B

a) Kompotensi Dasar

Siswa diharapkan dapat menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, yaitu dapat menentukan hubungan antara yang diketahui dan yang yang ditanyakan dalam soal cerita yang diberikan.

b) Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

c) Waktu : 3 x 45 menit .

(3 jam pelajaran, dua kali pertemuan).

d) Langkah-langkah Pokok Tindakan

Pertemuan pertama (2 x 45 menit), guru mengingatkan kembali kepada siswa bahwa dalam membuat model matematika masih terdapat yang melakukan kesalahan. Guru membagikan lembaran soal cerita yang baru (belum pernah diberikan pada pembelajaran sebelumnya), siswa diminta membaca dan memahami soal tersebut. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, dalam hal ini guru menerapkan kegiatan memilih kalimat-kalimat kunci yang terdapat dalam soal yang mengarah terhadap pembentukan model matematika, guru melakukannya dengan metode tanya jawab.

Pada pertemuan kedua (1 x 45 menit), guru memberikan tes soal-soal cerita, dalam tes ini siswa diminta menuliskan pernyataan-pernyataan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam setiap soal tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri dan siswa diminta menerjemahkan setiap soal tersebut ke dalam model matematika.

D. Tindakan Pembelajaran dalam Kegiatan Ketiga (Pembelajaran dalam Upaya Membantu Mengatasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Model Matematika)

Tindakan 3A

a) Kompetensi Dasar

Siswa diharapkan dapat menentukan jawab suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan cara eliminasi.

b) Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

c) Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran, tiga kali pertemuan).

d) Langkah-langkah Pokok Tindakan

Pertemuan pertama (2 x 45 menit), guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang pernah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya (mengenai memahami soal cerita dan menerjemahkannya ke dalam model matematika). Guru memperkenalkan suatu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model matematika (sistem persamaan linear dua variabel), yaitu cara eliminasi. Namun sebelumnya guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai persamaan linear satu variabel sebagai materi prasyarat yang terkait dengan materi sistem persamaan linear dua variabel. Selanjutnya guru menyajikan contoh-contoh soal sistem persamaan linear dua variabel sederhana dan guru mulai memperkenalkan cara eliminasi untuk menentukan jawab dari soal-soal tersebut. Selain itu guru memberikan cara bagaimana melakukan pengecekan hasil untuk menunjukkan benar tidaknya jawab yang diperoleh.

Pertemuan kedua (2 x 45 menit), guru mulai pembelajaran dengan membagikan lembaran soal cerita yang pernah diberikan pada pembelajaran sebelumnya (untuk soal ini sudah diterjemahkan ke dalam model matematika), siswa diminta membaca dan memahami kembali soal tersebut. Selanjutnya guru memfokuskan kegiatan untuk menyelesaikan model matematika (sistem persamaan linear dua variabel) dengan menggunakan cara eliminasi, kegiatan ini dilakukan dengan metode tanya jawab. Kemudian guru meminta siswa untuk selalu melakukan pengecekan hasil dan menginterpretasikannya terhadap situasi permasalahan yang terdapat dalam soal.

Pada pertemuan ketiga (2 x 45 menit), guru memberikan tes yang terdiri dari soal hitungan dan soal cerita. Untuk soal hitungan siswa diminta untuk menentukan jawab dari sistem persamaan linear dua variabel dan melakukan pengecekan hasil. Sedangkan untuk soal cerita siswa diminta mulai dari menentukan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, menyelesaikan model matematika dan melakukan pengecekan hasil serta menginterpretasikannya terhadap situasi permasalahan yang terdapat dalam soal.


E. Pemberian Tes Akhir

Pemberian tes akhir ini bertujuan untuk melihat kemajuan dan peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika bentuk cerita (soal terapan materi sistem persamaan linear dua variabel) setelah diberikan serangkaian tindakan pembelajaran. Tes akhir ini diberikan sebanyak dua kali dengan bentuk tes uraian (essay). Tes akhir yang pertama sebanyak 4 soal dan tes akhir yang kedua sebanyak 3 soal. Semua soal yang diberikan pada kedua tes akhir ini adalah soal cerita. Masing-masing tes dialokasikan waktu 2 x 45 menit dan diselenggarakan pada hari yang berbeda. Dalam kedua tes tersebut siswa diminta mengerjakan mulai dari menentukan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, menyelesaikan model matematika dan melakukan pengecekan hasil serta menginterpretasikannya terhadap situasi permasalahan yang terdapat dalam soal.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Contoh siklus PTK ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menulis skripsi.Terima kasih.