Senin, 14 April 2008

Instrumen Afektif

A. Penyusunan Instrumen Afektif


Komponen afektif ikut menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Paling tidak ada dua komponen afektif yang penting untuk diukur, yaitu sikap dan minat terhadap suatu mata pelajaran. Sikap peserta didik terhadap pelajaran bisa positif, bisa negatif atau netral. Tentu diharapkan sikap peserta didik terhadap semua mata pelajaran positif sehingga akan timbul minat untuk mempelajarinya. Peserta didik yang memiliki minat terhadap suatu pelajaran tertentu bisa diharapkan prestasi belajarnya akan meningkat secara optimal, bagi yang tidak berminat sulit untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Oleh karena itu, guru memiliki tugas untuk membangkitkan minat kemudian meningkatkan minat peserta didik terhadap pelajaran yang diampunya. Dengan demikian akan terjadi usaha yang sinergi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.


Langkah pembuatan instrumen afektif termasuk sikap dan minat adalah sebagai berikut:

  1. Pilih domain afektif yang akan dinilai, misal sikap atau minat.
  2. Tentukan indikator minat, misal kehadiran di kelas, suka bertanya, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, catatan di buku rapi. Hal ini selanjutnya ditanyakan kepada peserta didik.
  3. Pilih tipe skala yang digunakan, misal Likert dengan 5 skala: Sangat Berminat, Berminat, Sama saja, Kurang Berminat, Tidak Berminat.
  4. Telaah instrumen oleh sejawat.
  5. Perbaiki instrumen.
  6. Siapkan kuesioner atau inventori laporan diri.
  7. Skor inventori.
  8. Analisis hasil inventori skala minat atau skala sikap.


Contoh:

Untuk mengukur minat peserta didik terhadap mata pelajaran matematika disusun skala penilaian sebagai berikut.

Berilah tanda (v) pada SB (Sangat Berminat), B (Berminat), SS (Sama Saja), KB (Kurang Berminat), atau TB (Tidak Berminat) untuk setiap pernyataan di bawah ini.


Pernyataan

SB

B

SS

KB

TB

1

Setiap ada jam pelajaran matematika, saya berusaha hadir (masuk kelas).

5

4

3

2

1

2

Apabila diberi PR pelajaran matematika, saya mengerjakannya dengan segara.

5

4

3

2

1








B. Teknik Penskoran Pengukuran Afektif

Misal dari instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai 1 sampai 5, maka skor terendah seorang peserta didik adalah 10, yaitu dari 10 x 1. Skor tertinggi sebesar 50, yaitu dari 10 x 5. Dengan demikian mediannya adalah (10 + 50)/2 atau sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori, maka skala 10 – 20 termasuk tidak berminat, 21 – 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan 41 – 50 sangat berminat.



Catatan:

Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Sikap adalah perbuatan yang berdasarkan pada pendirian, keyakinan.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka, 2005)

Tidak ada komentar: